![]() |
(Ilustrasi/Mahesa-www.dapurpena.com) |
Oleh: Mahesa Ibrahim*
Dulu
Kau sering berkata
‘Engkau tak mungkin ‘kan berpaling dariku’
Tapi nyatanya
Kau yang menghilang tanpa
Kepastian
Tanpa kejelasan
Dulu
Kita sering bersenda gurau
Habiskan waktu bersama
Kini
Kau telah jauh entah kemana
BACA JUGA : Salam Pancasila: Bukti Phobia Syariat Islam
Bila rindu,
Lebih hangat dari tetes air mata
Ingin ku tata hati agar
Tak pernah ada ingkar janji
Hingga akhir penantianku
Kini itu hanya dahulu
Kuharap ada senyummu
Rangkumkan segala
Suka nan duka
Tapi, kini itu hanya dahulu
Akankah kau kembali??
Kurindu akan gayamu
Kurindu akan manjamu
Kini ia sebatas rindu
Hanya tuk mengenang masa masa itu
Hati erat ingin kembali.. memeluk sejuta rindu
Tapi mungkin
Segala hanya sebatas mimpi
Cukup jadikanku rindu padamu
Melukis awan dengan kuas kuas mimpi
*/Penulis adalah Mahasiswa IAT Universitas Islam Makassar
Editor: Wannajmi Aisyi